lalalalalalala

My photo
Otak berfikir mulut bercakap tangan menulis. Kata-kata pujangga sekadar hiasan hati pada duka lara.

Friday, March 16, 2012

mengapa aku lagi ?



Kulari ke hutan kemudian teriakku
Kulari ke pantai kemudian menyanyiku
Sepi, sepi dan sendiri aku benci
Aku mau bingar, aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat
Dan enyah saja engkau pekat
Seperti berjelaga jika kusendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai!
Biar mengaduh sampai gaduh!
Aih… ada malaikat menyulam
Jaring laba-laba belang di tembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar terdera
Atau aku harus lari ke pantai belok ke hutan… 


melihat ke bintang dan berfikir sejenak.
mampukah aku bertahan kalau kehidupan sebegini rupa?
TIDAK ! aku harus teruskan.
bukan mudah untuk aku mengalahkan.
kadang-kadang aku renung sejenak. 
mengapa aku di timpa masalah tanpa henti ?
Tuhan tidak sayang aku atau aku terlalu banyak dosa?

tapi aku tetap berdoa kepadaNya.
dari Dia la aku datang dan dari Nya la aku akan kembali
hati aku terlalu kecil untuk menerima semua ini.
untuk menerima segala cacian, dugaan dan kritikan.
perasaan aku bagaikan diguris.
yang mampu memberi sejuta tanda tanya kenapa aku begini.
kalau cinta, mungkin juga..
kalau persahabatan, ya mungkin juga..

aku tak mampu untuk menerima HAKIKAT . kenapa hanya MR. RIBENA,  
aku pasrah.
aku tidak mampu untuk hadapi semua.
begitu besar impaknya di hati ini.
sedangkan hati aku sudah dihiasi taman oleh seorang insan 
yang menerima aku seadanya,
menerima keegoanku,
menerima karenah keanak-anakan ku.

sejak itu aku berfikir sejenak.
alangkan indah kalau tanpa cinta di hati.
tapi dek cemburu dengan makhluk Tuhan di muka bumi,
semua berebut untuk mengejar cinta itu.
cinta yang orang fikir mampu bahagiakan setiap insan.
betul kah ? *tepuk dada tanya selera


No comments:

Post a Comment